Meski kini beberapa sekolah internasional di Indonesia secara resmi telah menyatakan menggunakan kurikulum baru yakni kurikulum IGCSE (International General Certificate of Secondary Education). Namun dalam pelaksanaan ujian harian bahkan hingga ujian akhir nya masih menggunakan materi lama materi ujian level O. Sehingga agar siswa tidak kaget dan bisa mengenal tipe dan jenis tes serta materi pertanyaaan-pertanyaannya dan berusaha lalu menjawab dengan lebih baik maka perlu mendapatkan les Cambridge O level.
Pentingnya Les Level O bagi Siswa
Ujian tes level O seringkali disebut lebih sulit daripada ujian materi IGCSE. Pada beberapa sekolahan internasional di Indonesia seperti di SIS, atau Bina Bangsa, lalu di ACS (Anglo Chinese School), yang base camp nya ada di Singapore, juga dengan tenaga pengajarnya yang mayoritas berasal dari Singapore, seringkali digunakan ujian level O. Hal ini antara lain karena MOI (Ministry of Education) negara Singapore sudah mengadaptasi IGCSE (International General Certificate of Secondary Education) versi lama yang lalu dipadupadankan dengan modifikasi kurikulum Singapore. Sedangkan ada anggapan bahwa kurikulum nasional tingkat SD sampai SMA, di sekolah nasional menjadi lebih sulit jika dibandingkan dengan sekolah yang menerapkan kurikulum Cambridge. Hal ini karena guru tenaga pengajar di sekolah Internasional tidak menyampaikan keseluruhan materi O level dan banyak melewati atau skip materi yang dirasa terlalu sulit, maka kurikulumnya pun mengalami downgrade dari keseluruhan materi pelajaran yang sebenarnya. Inilah maka penting anak mendapatkan tambahan les Cambridge O level. Para mentor di les Cambridge O level pun akan siap mendampingi siswa dan memberikan jawaban dari soal-soal level O dengan benar dan tepat. Dengan demikian maka nilai ujian siswa yang telah mendapat les Cambridge O level tersebut bisa mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan meningkat secara optimal.
Beberapa Perbedaan Level O dengan IGCSE
Berikut ini beberapa hal yang menjadi perbedaannya.
Skor Penilaian
Pada ujian IGCSE skor nilainya dimulai dari A* sampai G. Sedangkan pada ujian O Level skor nilainya dimulai dari A sampai E.
Jumlah Mata Pelajaran
Jumlah pilihan mata pelajaran pada ujian IGCSE kini telah mencapai hingga 70 lebih subject. Sedangkan pada kurikulum lama, yakni materi ujian O level hanya untuk 55 subject utama saja namun secara lebih mendalam.
Bentuk Ujian
Bentuk ujiannya pun berbeda. Pada ujian IGCSE bentuk ujiannya adalah meliputi ujian tes written dan ujian tes secara oral, kemudian ada juga uji practical skills, serta soal initiative and problem solving, juga application of skills serta tes knowledge and understanding. Sedangkan pada ujian O Level bentuk ujiannya adalah berupa tes written atau tes tertulis saja semuanya.
Meski O Level adalah kurikulum lama dari kurikulum Cambridge UK, namun hingga sekarang masih relevan untuk diajarkan serta diujikan.