Fungsi hormon luteinizing – Hormon reproduksi mulai diproduksi dan aktif bekerja sejak mulai memasuki usia remaja. Pada saat itu hormon tersebut akan mempengaruhi perubahan fisik di saat memasuki masa pubertas. Berikut ini adalah reproduksi pada pria dan wanita yang harus diketahui.
Hormon Testosteron
Kadar pada hormon testosteron pada seorang pria jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hormon yang satu ini akan mengalami peningkatan selama masa pubertas, lalu akan mengalami penurunan sejak memasuki usia 30 tahun. Fungsi hormon reproduksi pria ini bisa mengendalikan gairah seksual, produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga masa otot sehingga hormon ini bisa memberikan pengaruh perubahan fisik emosional pria secara signifikan.
Sedangkan untuk wanita, hormon testosteron mampu mengontrol suasana hati dan juga gairah seksual, menjaga tulang agar tetap kuat, meringankan nyeri dan menjaga kemampuan dalam berpikir.
Luteinizing Hormone (LH)
Hormon LH ini bisa memproduksi pada kelenjar pituitari dan juga kerjanya saling melengkapi dengan hormon FSH. Pada wanita, fungsi hormon luteinizing ini bisa mempengaruhi kerja dari ovarium, pelepasan sel telur (ovulasi), siklus menstruasi, dan juga kesuburan. Sementara untuk pria, fungsi hormon luteinizing akan merangsang produksi testosteron yang bisa mempengaruhi tingkat produksi sperma pada pria.
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
Hormon reproduksi FSH ini diproduksi pada kelenjar pituitari, yaitu kelenjar yang ada di otak yang memiliki ukuran sebesar kacang polong. Fungsi hormon reproduksi ini mempunyai peran penting terhadap perkembangan seksual seseorang. Bukan hanya akan mempengaruhi perubahan fisik ketika memasuki masa pubertas, hormon FSH pada seorang wanita juga mempunyai peranan penting terhadap proses pembentukan sel telur dari ovarium serta turut adil mengendalikan siklus menstruasi. Sementara pada seorang pria, hormon FSH memiliki fungsi untuk mengendalikan produksi sperma dan perkembangan organ kelamin.
Hormon Estrogen
Kadar pada hormon estrogen pada seorang wanita jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Hormon estrogen pada wanita mempunyai peranan penting pada perkembangan seksual ketika masa pubertas. Selain itu, hormon ini juga memiliki peranan dalam mengendalikan pertumbuhan di dinding rahim selama siklus menstruasi dan masa awal kehamilan, serta melakukan berbagai proses metabolisme, termasuk dari pertumbuhan tulang dan juga kadar kolesterol.
Sementara untuk pria, salah satu fungsi hormon reproduksi satu ini adalah melakukan pengontrolan kesehatan pada sperma. Namun, jika kadar pada estrogen pada seorang pria terlalu tinggi, dapat mengakibatkan penurunan kualitas sperma dan disfungsi ereksi.
Kesehatan pada hormon reproduksi ini bisa dijaga dengan menerapkan pola hidup yang sehat, misalnya mengonsumsi makanan dengan kaya nutrisi, melakukan olahraga secara rutin, mengelola stres dengan baik, dan memenuhi waktu tidur yang cukup. Jika Anda masih mempunyai kebiasaan merokok dan melakukan konsumsi minuman alkohol dianjurkan untuk mulai meninggalkannya.