Melakukan tes kesuburan sangat perlu dilakukan apabila tidak kunjung terjadi kehamilan dalam jangka waktu tertentu. Hal tersebut yang menyebabkan sebagian pasangan perlu melakukan tes kesuburan sebelum melaksanakan pernikahan agar masing-masing dapat mengetahui kondisi kesuburan. Lalu, apa saja alat uji kesuburan wanita dan pria yang perlu digunakan untuk melakukan tes kesuburan bagi pria dan wanita?
Tes kesuburan yang dilakukan untuk wanita
Sebelum melakukan rencana kehamilan ada salah satu kebiasaan yang akan dilakukan pasangan yaitu dengan melakukan tes kesuburan. Hal ini dapat dilakukan ketika pasangan suami istri masuk ke dalam kriteria tidak subur. Salah satu hal ini ditandai dengan adanya masalah kesuburan apabila selama satu tahun sudah tidak aktif melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan tidak dapat hamil. Sebelum melakukan tes kesuburan sebaiknya pasangan suami istri akan dianjurkan untuk menerapkan terlebih dahulu pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi, olahraga yang teratur dan lain sebagainya. Berikut merupakan alat uji kesuburan wanita yang akan digunakan.
- Melakukan pemeriksaan ovulasi. Tes kesuburan dapat dilakukan dengan pemeriksaan ovulasi dan hormon. Hal ini juga akan membantu kapan anda dapat melakukan hubungan seksual agar dapat meningkatkan frekuensi kehamilan. Pemeriksaan ovulasi ini ada beberapa jenis yaitu berupa tes ovulasi yang memiliki tujuan untuk memastikan jika ovulasi memang benar-benar terjadi. Tes fungsi ovarium, tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi hormon dapat mempengaruhi ovulasi atau tidak. Dan tes fase luteal yang memiliki fungsi untuk mengetahui jumlah progesteron.
- Alat uji kesuburan wanita selanjutnya yaitu dengan melakukan histerosalpingografi yang memanfaatkan sinar X untuk mengetahui kondisi rahim dan tuba falopi. Melakukan tes ini juga dapat melihat risiko keguguran yang berhubungan dengan kelainan pada rahim.
- Usg transvaginal merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi rahim, vagina, tuba falopi, ovarium dan leher rahim. Tes ini disarankan bagi orang yang mengalami kelainan seperti halnya nyeri panggul, pendarahan vagina dan lainnya. selain itu tes ini dapat dilakukan untuk memeriksa posisi alat kontrasepsi yang berada di dalam rahim.