Terbaru Lembaga Penjamin Simpanan LPS menetapkan untuk tetap mempertahankan Suku Bunga LPS dalam bunga yang rendah di awal tahun 2022. Diketahui keputusan ini dipertahankan bukan tanpa alasan namun didasarkan dengan beberapa pertimbangan antara lain adalah karena terjadinya penurunan suku bunga simpanan perbankan yang semakin lambat dan terbatas, kondisi dan peluang likuiditas yang semakin relatif dan stabil serta perkembangan terkini dari stabilitas sistem keuangan dan pemulihan dari perekonomian Indonesia.
Kebijakan penerapan Suku Bunga LPS dipertimbangan dengan mempertimbangan seperti apa perkembangan suku bunga simpanan, dinamika faktor risiko ekonomi global dan domestik, kondisi sistem keuangan yang stabil serta seperti apa prospek likuiditas perbankan kedepannya.
Sebenarnya LPS secara berkelanjutan akan melakukan asesmen terhadap perkembangan dari kondisi perekonomian serta perbankan yang sangat signifikan serta dampak dari kebijakan dari suku bunga.
Dan memang sesuai dengan peraturan LPS, bank berkewajiban untuk memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai suku bunga penjaminan simpanan yang sudah berlaku dengan cara menempatkan informasi kepada nasabah sehingga bisa mengetahui informasi mengenai aturan yang berlaku.
Jika nantinya nasabah penyimpan menerima hasil bunga yang melebihi tingkat dari suku bunga penjaminan LPS, maka simpanan nasabah tidak bisa memenuhi kriteria penjaminan dari LPS.
Dan melihat kondisi saat ini, perbankan Indonesia sudah mengarah ke kondisi perbankan secara umum yang bergerak ke arah yang positif dan hampir tidak ada potensi bank umum mengalami likuidasi.
Dengan cara ini maka secara keseluruhan kondisi perbankan baik yang besar dan kecil dalam kondisi yang sangat baik. Sehingga mempengaruhi Suku Bunga LPS juga mulai membaik.
Namun yang jelas adalah, harus senantiasa dalam melakukan sinkronisasi kebijakan dengan BI dan selalu melakukan monitoring kondisi dari perbankan setiap saat. Jika BI baik, maka peluang Suku Bunga LPS akan naik juga sanata mungkin. Itulah mengapa semua sangat bergantung dengan bagaimana asesmen terhadap kondisi perbankan. Namun yang pasti LPS sendiri tidak akan mengeluarkan sinyal yang berbeda atau mendahului dari kebijakan dari BI.