Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS seringkali melakukan pergantian kebijakan dalam menentukan tingkat Suku Bunga LPS. Pasalnya tingkat bunga penjaminan LPS dari Bank Umum dan BPR sendiri memiliki besaran yang berbeda. Naik turunkan suku bunga LPS sendiri diambil berdasarkan dengan mempertimbangkan suku bunga di pasar. Jika suku bunga pasar menurun, kondisi ekonomi dan SSK bisa terkendali serta likuiditas stabil dan cenderung longgar maka suku bunga LPS bisa saja turun.
Selain itu, dalam proses pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini misalnya, maka harus tetap menjaga agar tetap stabil dengan tetap memberikan stimulus dengan cara menurunkan biaya dana bagi perbankan. Dengan cara ini, maka tingkat bunga penjaminan yang berlaku untuk rupiah pada bank umum akan lebih kecil.
Sebenarnya indikator lain yang menjadi bahan pertimbangan di dalam penetapan kebijakan ini adalah karena level pertumbuhan dari DPK yang masih cukup tinggi dan stabilitas dari sistem keuangan domestik yang masih terkenali walaupun terdapat banyak sekali resiko eksternal yang harus dicermati dengan lebih jauh.
Selain itu, agar Suku Bunga LPS tetap stabil juga diupayakan proses pemulihan ekonomi dan terciptanya stabilitas sistem keuangan melalui instrumen kebijakan di bidang penjaminan dan resolusi bank yang lebih efektif. Dan juga, LPS bersama dengan otoritas sektor keuangan akan terus memperkuat sinergi kebijakan sehingga memastikan ketahan dalam sektor keuangan tetap dalam kondisi yang stabil dan kuat.
Namun, LPS juga mengingatkan kepada para nasabah penyimpan untuk tetap memperhatikan imbal hasil yang akan diterima tidak akan melebihi tingkat bunga penjaminan yang berlakum sehingga simpanan tetap akan memenuhi kriteria LPS.
Selain itu, Terkait dengan penurunan dari Suku Bunga LPS penjaminan maka ini secara bertahap sudah dilakukan upaya, dengan cara mempertimbangan kondisi secara global dan juga domestik yang secara perlahan akan mulai pulih dan bergerak ke arah yang cukup positif.
Dalam hal ini LPS juga sudah berupaya dalam menggunakan metodologi yang cukup advance meliputi beberapa analisa, statistik dan lainnya sehingga bisa meningkatkan likuiditas perbankan yang peluangnya terbuka lebar.